“Tercipta engkau dari rusuk lelaki
Bukan dari kaki untuk dialasi
Bukan dari kepala untuk dijunjung
Tapi dekat dibahu untuk dilindung
Dekat jua di hati untuk dikasihi
Engkaulah wanita hiasan duniawi”
(wanita – dehearty)
Allah SWT tidak menciptakan wanita dari kepala laki-laki untuk  dijadikan atasannya. Tidak juga Allah SWT ciptakan wanita dari kaki  laki-laki untuk dijadikan bawahannya. Tetapi Allah menciptakan wanita  dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lenganya untuk dilindunginya,  dan dekat dengan hatinya untuk dicintainya.
“kau digelar sebagai penyeri dunia
Hadirmu melengkap hubungan manusia
Bukan saja dirindui yang biasa
Malah Adam turut sunyi tanpa Hawa”
(wanita – dehearty)
Allah tidak menciptakan wanita sebagai komplementer atau sebagai  barang substitusi apalagi sekedar objek buat laki-laki. Tetapi Allah  menciptakan wanita sebagai teman yang mendampingi hidup Adam tatkala  kesepian di surga. Juga Allah ciptakan wanita sebagai pasangan hidup  laki-laki yang akan menyempurnakan hidupnya sekaligus sebab lahirnya  generasi, disamping tunduk dan beribadah kepada Allah tentunya.
Tetapi mengapa tetap saja ada laki-laki yang tunduk di bawah kaki  wanita. Mengemis cintanya, berharap kasih sayangnya dengan menggadaikan  kepemimpinan, bahkan kehormatan dan harga dirinya.
“Mana mungkin lahirnya bayangan yang lurus elok
Jika datangnya dari kayu yang bengkok
Begitulah pribadi yang dibentuk,
Didiklah wanita dengan keimanan
Bukannya harta ataupun pujian
Kelak tidak derita berharap pada yang binasa”
(wanita – dehearty)
Wanita dipuja bagai dewa, disanjung bagai Dewi Shinta, yang banyak  menyebabkan laki-laki buta mata, buta telingga, bahkan buta mata  hatinya. Namun ada juga yang menganggap rendah wanita. Wanita dinista,  dihina. Kesuciannya dijadikan objek yang tidak bernilai harganya.  Tenaganya dieksploitasi bagaikan kuda. Kelembutannya dijadikan transaksi  murahan yang tak seimbang valuenya.
Wanita dijadikan sekedar pemuas nafsu belaka, bila habis madunya,  dengan seenaknya di buang ke keranjang sampah, atau dianggap sandal  jepit yang tak berguna.
Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan  anak kita, relakah kita melihat mereka menjajakan diri di gelapnya malam  yang mencekam. Relakah kita melihat mereka membanting tulang  mengumpulkan Ringgit atau Rupiah dengan mayat terbujur kaku sebagai  resikonya?
“SADARILAH.. INSAN ISTIMEWA…
BAHWA KELEMBUTAN BUKAN KELEMAHAN..
BUKAN JUA PENGHINAN DARI TUHAN..
BAHKAN SEBAGAI HIASAN KECANTIKKAN. . .”
(wanita – dehearty)
Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan  anak kita, relakah kita membiarkannya seperti seonggok jasad hidup yang  tidak memiliki nilai guna?
Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan  anak kita, relakah kita membiarkannya beringas, liar, ganas, tidak  berpendidikan, bodoh, dunggu, hanya karena ketidakmampuan ayah memberi  nafkah, karena ketidakmampuan kita medidik dan mencintainya, karena  ketidakmampuan kita melindunginya, sebagaimana Allah menciptakan wanita  dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lengannya untuk dilindunginya,  dekat dengan hatinya untuk dicintainya.
“Akalmu senipis bilahan rambut
Tebalkanlah ia dengan limpahan ilmu
Jua hatimu bak kaca yang rapuh
Kuatkanlah ia dengan iman yang teguh…”
(wanita – dehearty)
Ia tetap wanita, yang diciptakan Allah SWT dengan segala kelebihan  dan kekuranganya. Tidak bisa manusia dengan akalnya yang kerdil ini  mengganti kedudukannya apa lagi fitrahnya.
Ia bagaikan sekuntum bunga terpelihara, tidak semua kumbang bisa  menghisap madunya. Lemah lembutlah dalam memperlakukannya, karena kalau  tidak, ia bisa seganas srigala.
download OST. untuk tulisan ini..
WANITA – dehearty
album: Insan Istimewa
 
 
No comments:
Post a Comment